Rabu, 06 Juli 2011

Sejarah Pengembangan Ecokabojaya

WISATA BERTANGGUNGJAWAB (RESPONSIBLE TOURISM) di TN KUTAI

Konsep wisata bertanggungjawab (Responsible tourism) pertama kali dikenalkan pada 1987 dan disempurnakan pada 1993 oleh The Ecotourism Society, yang mendefinisikannya sebagai “suatu perjalanan yang bertanggung jawab pada lingkungan alami yang mendukung konservasi dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat”. Dari konsep ini diinisiasilah kegiatan wisata bertanggungjawab di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) dan sekitarnya. Tujuan yang ingin dicapai adalah menjaga keberlangsungan TNK sebagai sistem pendukung kehidupan (life supporting system) dan memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat di sekitar TNK.Sampai saat ini, terdapat dua kegiatan wisata alam di kawasan TNK, yaitu di Sangkima dan Prevab – Mentoko.
Awal tahun 2009, Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI-Green Network) bersama BIKAL, Balai TNK, dan PT Kaltim Prima Coal,  mengembangkan program wisata bertanggungjawab di kawasan TNK dan sekitarnya.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan rekomendasi yang dihasilkan antara lain :

1.       Survey dan evaluasi potensi obyek wisata yang ada di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Kutai (24 April – 14 Mei 2009). Hasil survey tersebut yaitu:
  • Wisata alam Sangkima telah memiliki fasilitas dan infrastruktur pendukung wisata alam yang memadai. berpotensi untuk dikembangkan kegiatan pengenalan keanekaragaman hayati, trekking dan camping ground.
  • Kawasan pusat penelitian orangutan Prevab-Mentoko, di dalamnya telah tersedia sarana dan prasarana pendukung serta trail bagi pengamatan orang utan dan keanekaragaman hayati lainya. Karena letaknya di dalam zona rimba, maka fungsi utamanya adalah sebagai area penelitian dan wisata terbatas.
  • Dusun Kabojaya memiliki beragam potensi budaya, ragam kehidupan sosial masyarakat yang berasal dari berbagai etnis, praktek-praktek pertanian tradisional masyarakat (praktek pertanian organik dan agrowisata) yang dapat dikembangkan sebagai bentuk atraksi wisata.
  • Pantai Teluk Lombok memiliki beragam objek wisata pantai berupa hutan mangrove, wisata pantai dan wisata khusus seperti snorkeling dan divingdan secara rutin sudah dikunjungi oleh para wisatawan secara terbuka
2.      Shared Learningwisata bertanggungjawab (Bontang, 10-18 Juni 2009)dengan tema “Mengembangkan Wisata Bertanggung Jawab (Responsible Tourism) di Kawasan Konservasi untuk Melestarikan Alam dan Kesejahteraan Masyarakat”. Rekomendasi yang dihasilkan adalah:
  • Dusun Kabo Jaya dipilih sebagai lokasi uji coba kegiatan wisata bertanggung jawab berbasis masyarakat
  • Menindaklanjuti rencana-rencana yang telah disampaikan peserta
  • Jaringan  atau rantai informasi antar alumni, panitia, dan narasumber perlu di bentuk dan di jaga
  • Perlu sumber daya manusia untuk mengawal prosesa pasca-kegiatan Shared Learning (working group)
3.      Simulasi pelaksanaan Dusun Kabo Jaya dilakukan pada Oktober – Desember 2009.  Hasil yang telah dicapai adalah :
  • Terbentuknya  Badan Pengelola Ekowisata Kabo Jaya
  • Pembuatan paket wisata yang terdiri dari wisata alam, agro, budaya (kuliner, tari-tarian)
  • Pelatihan-pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas badan pengelola (pelatihan ekowisata, pelatihan tentang potensi,keanekaragaman hayati TamanNasional kutai beserta perijinan, pelatihan bahasa asing (inggris)
4.      Workshop Action Plan multipihak antara masyarakat, TNK, Dinas terkait dan Mitra Kutai(Mei 2010)untuk memetakan  rencana aksi jangka pendek, menengah, dan panjang
Rancangan kegiatan sebagai kelanjutan program Wisata Bertanggung jawab tahun 2009, antara lain :
  • Pemantapan Kabo Jaya sebagai destinasi wisata
  • Penataan Teluk Lombok menjadi site wisata ramah lingkungan untuk skala massal
  • Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan wisata bertanggung jawab di Taman Nasional Kutai
Sumber : http://www.pili.or.id/wisata-bertanggungjawab-responsible-tourism-di-tn-kutai
By Author

Selasa, 05 Juli 2011

Profil Badan Pengelola Ecokabojaya

Melihat banyaknya potensi wisata di dusun Kabojaya, atas dorongan dan partisipasi warga untuk mengembangkan wisata dibentuklah badan pengelola dengan nama Ecokabojaya. Ecokabojaya resmi berdiri pada tahun 2010. Meski begitu inisiasi untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut sudah dilakukan mulai tahun 2009. 

Inisiasi multi pihak (PT KPC, PILI Green-Network, CIFOR, Balai TNK, Mitra Kutai) tersebut disambut baik oleh warga Kabojaya dengan membuat perencanaan partisipatif. Dimulai dengan kegiatan survey potensi alam dan daerah tujuan wisata di sekitar TNK dan di dusun Kabojaya. Analisa dan kajian pengembangan potensi Ekowisata, kegiatan ”Shared Learning” Wisata Bertanggungjawab dengan mendatangkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya serta pembuatan Action Plan untuk pengembangan wisata.

Sampai saat ini Ecokabojaya beranggotakan kelompok masyarakat Kabojaya dengan sebagian besar pengurusnya dari kelompok ibu-ibu. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman terbatas, mereka gigih berjuang untuk menuju pengelolaan wisata yang profesional dan memenuhi standar wisata pada
umumnya. 

Kekhasan dan kelebihan multipihak Ecokabojaya inilah yang merupakan semangat bersama untuk digaungkan dan bersaing dalam kancah wisata Indonesia di masa yang akan datang.

Struktur Organisasi Badan Pengelola Ecokabojaya


By Author

Senin, 04 Juli 2011

Profil Kalimantan, Taman Nasional Kutai dan Sangatta Utara

Kalimantan
Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi, yang terkenal dengan julukan ”Pulau Seribu Sungai”, karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini. Selain itu, Kalimantan terkenal sebagai pulau terbesar di Indonesia dengan memiliki kekayaan hutan yang melimpah terutama hasil hutan.


Hutan Kalimantan merupakan habitat alami bagi hewan orang utan, landak, rusa, tapir dan beberapa spesies yang terancam punah. Kalimantan terbagi ke dalam empat bagian yaitu Kalimantan Timur, Barat, Tengah dan Selatan. Provinsi Kalimantan Timur luasnya mencapai 211.440 km². sebagian besar merupakan daratan yakni 20.039.500 Ha. (81,71%), sedangkan lautan hanya 4.484.280 Ha. (18,29%). Curah hujan Kalimantan Timur berkisar antara 1500-4500 mm per tahun. Temperatur udara minimum rata-rata 21°C dan
maksimum 34°C dengan perbedaan temperatur siang dan malam antara 5°-7°C.Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan Agustus.


Taman Nasional Kutai (TNK)

TNK adalah sebuah taman nasional yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang yang memiliki lahan total seluas 198.629 ha. Taman Nasional Kutai memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan pantai/mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan dataran rendah, hutan ulin/meranti/kapur dan hutan Dipterocarpaceae campuran. Taman nasional ini merupakan perwakilan hutan ulin yang paling luas di Indonesia.


Beberapa tumbuhan yang ada di taman nasional seperti Bakau (Rhizophora sp.), Tancang (Bruguiera sp.), Cemara laut (Casuarina equisetifolia), Simpur (Dillenia sp.), meranti (Shorea sp.), Benuang (Octomeles sumatrana), Kapur (Dryobalanops sp.),Ulin (Eusideroxylon zwageri), 3 jenis raflesia dan berbagai jenis anggrek.


Disamping memiliki potensi keanekaragaman tumbuhan, taman nasional ini juga memiliki potensi  keanekaragaman satwa yang tinggi, yaitu dari kelompok primata seperti orangutan (Pongo satyrus), owa kalimantan (Hylobates muelleri), bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis fascicularis), beruk (M. nemestrina nemestrina), dan kukang (Nyticebus coucang borneanus), kelompok ini dapat dijumpai di Teluk Kaba, Prevab-Mentoko dan Sangkimah. Kelompok ungulata seperti banteng (Bos
javanicus lowi), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus), dan kancil (Tragulus javanicus klossi), kelompok ini dapat dijumpai di seluruh kawasan Taman Nasional Kutai. Kelompok carnivora seperti beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus) bangau tong-tong (Leptoptilos
javanicus), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), pergam raja/hijau (Ducula aenea), ayam
hutan (Gallus sp.), beo/tiong emas (Gracula religiosa), dan pecuk ular asia (Anhinga melanogaster melanogaster). Taman nasional ini merupakan lokasi taman nasional ketiga di Indonesia yang ditunjuk sebagai pusat rehabilitasi orangutan yang berlokasi di Teluk Kaba.


Kecamatan Sangatta Utara 

Sangatta Utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, dengan jumlah penduduk terbanyak di Kutai Timur, hal ini disebabkan karena kecamatan Sangatta Utara adalah pusat pemerintahan dan perdagangan di Kutai Timur. Di Sangatta terdapat perusahaan penghasil batubara yaitu PT. Kaltim Prima Coal. Sanggatta memiliki sebuah dusun yang berdekatan dengan tambang batubara PT KPC dan berbatasan langsung dengan kawasan TNK, yaitu Dusun Kabojaya. Sebagian warga Kabojaya merupakan warga
transmigrasi dari berbagai daerah seperti Jawa, Timor, Bugis, Banjar dan Tana Toraja sehingga Sanggata memiliki beragam adat istiadat mulai dari kuliner hingga budaya. Selain itu, Dusun Kabojaya memiliki kekayaan atau aset vital yang paling potensial dalam pariwisata di kota tersebut, Kabojaya sendiri
merupakan tempat untuk transit bagi wisatawan yang hendak mengunjungi wisata alam Prevab di dalam kawasan TNK dapat melihat perilaku orang utan liar dihabitat aslinya yaitu hutan TNK.

Minggu, 03 Juli 2011

Paket wisata Ala Ecokabojaya

Ecokabojaya menawarkan paket-paket wisata dengan berbagai pilihan yang sesuai dengan tujuan wisata anda, antara lain :

1. Wisata agro (minimal 10 orang, @ Rp 60.000)

Dengan melakukan jelajah keliling kebun, wisatawan dapat mengunjungi kebun buah dan sayur, serta peternakan. Dengan bercocok tanam ala petani anda bisa melakukan :
  • Bertani sayur dan buah
  • Belajar dan bermain bersama hewan ternak
  • Mencicipi snack khas daerah
  • Makan siang dengan menu khas daerah

    2. Wisata alam (minimal 10 orang, @ Rp 70.000)

    Wisatawan akan melihat keunikan hutan Kalimantan Timur ke Prevab. Selain itu jika beruntung bisa menyaksikan aktivitas orang utan di habitat aslinya. Dengan wisata alam terbatas ini anda bisa merasakan
    pengalaman menarik antara lain :
    • Melihat secara langsung Orang Utan di habitat aslinya (Prevab)
    • Mengenal berbagai tumbuhan di hutan TNK, termasuk di dalamnya tumbuhan obat
    • Menyusuri Sungai Sangatta dengan menggunakan perahu ketingting
    • Mencicipi snack khas daerah di pinggir hutan TNK
    • Makan siang dengan menu khas daerah di tepi sungai Sangatta
    • Sudah termasuk biaya masuk ke dalam TNK
    • Untuk wisatawan asing (WNA) ditambahkan biaya tambahan biaya masuk kawasan sebesar RP. 15.000

      3. Wisata budaya (minimal 20 orang, @ Rp 75.000)

      Wisatawan diajak untuk belajar serta menikmati tradisi dari kelima etnis yang ada di Ecokabojaya sambil berwisata kuliner. Dalam paket wisata ini banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan antara lain:
      • Belajar membatik khas Kalimantan Timur
      • Menikmati tarian etnis Indonesia (khususnya 5 suku di Ecokabojaya)
      • Permainan tradisional yang ada di Ecokabojaya
      • Mencicipi snack khas daerah dengan pilihan paket aneka suku
      • Makan siang dengan menu khas daerah dengan pilihan paket aneka suku

      Sabtu, 02 Juli 2011

      Fasilitas di Ecokabojaya

      Seperti tempat wisata lainnya, Ecokabojaya dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bisa digunakan wisatawan antara lain Home stay (penginapan langsung di rumah penduduk), perahu ketinting untuk wisata alam terbatas ke Prevab, Ruang pertemuan (Pendopo) di Balai Desa Swargabara, tempat Ibadah (Masjid dan Gereja), puskesmas terdekat, lapangan bola, darmaga sementara, dan juga kemudahan area parkir yang aman.

      Biaya fasilitas tambahan :
      • Ketinting, Rp. 300.000 untuk kutang lebih 5 orang, pulang pergi


      • Home Stay (di Kampung Timor dan Kampung Bugis)
      • Rp. 110.000/malam untuk 1 orang
      • Rp. 140.000/malam untuk 2 orang
      • Sudah termasuk sarapan pagi

      • Untuk makan malam dan makan siang, wisatawan dapat memesan pada Badan Pengelola Ecokabojaya

      Jumat, 01 Juli 2011

      How to access Ecokabojaya

      Dusun Kabojaya dapat dicapai melalui perjalanan darat dan udara. Dengan menggunakan pesawat, kita mendarat di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan. Dilanjutkan dengan menggunakan jalan darat, dari
      Kota Balikpapan kita akan menuju ke Samarinda, dilanjutkan ke Bontang dan langsung menuju Sangatta. Dengan perjalanan darat, waktu yang ditempuh kurang lebih 8 jam, maka sampailah di tempat tujuan anda yaitu Dusun Kabojaya. Di sepanjang perjalanan anda bisa menikmati berbagai pemandangan.



       
      Peta perjalanan kita menuju Ecokabojaya